Rabu, 08 Agustus 2012

Bathok Bolu Isi Madu


Bathok bolu isi keju ini merupakan pepatah jawa kalo dilihat secara harfiah berarti bathok klopo bolongene telu isi madu, kalau bahasa Indonesianya tempurung kelapa lubangnya ada tiga yang di dalamnya berisi madu.

Bathok adalah istilah Jawa untuk menamai tempurung kelapa. Pada masa lalu tempurung kelapa sering digunakan untuk membuat berbagai perkakas, terutama perkakas dapur. Entah itu untuk dibuat irus (sendok sayur), siwur (gayung air), beruk (alat untuk menakar beras), mangkuk, maupun celengan. Pendeknya, bathok digunakan untuk membuat alat yang fungsinya lebih pada menampung, mewadahi, atau menciduk.

Dalam kehidupan masyarakat Jawa pada umumnya, alat-alat yang terbuat dari batok merupakan alat-alat yang dianggap biasa atau sederhana. Lain halnya dengan alat-alat yang terbuat dari logam. Melamin, plastik, maupun keramik. Alat-alat yang disebut terakhir ini dianggap merupakan alat-alat yang lebih berkelas sosial tinggi atau bergengsi. Bathok bolu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa diartikan sebagai bathok yang bolong telu (bermata tiga), sebab pada kenyataannya hampir semua batok atau tempurung kelapa memang memiliki tiga titik (lekukan sebesar kelereng) di bagian pangkalnya.

Pepatah Jawa di atas terbentuk atas rangkaian kata yang mengandung makna berkebalikan. Logikanya, bathok tidaklah mungkin digunakan untuk menyimpan barang mewah atau barang berharga. Mustahil juga digunakan untuk menyimpan madu. Jadi, jika ada batok berisi madu, hal itu adalah kekecualian yang dalam bahasa Jawa disebut nyolong pethek.

Bathok bolu isi madu secara luas ingin menyatakan bahwa orang yang kelihatannya sederhana atau biasa-biasa saja tetapi ternyata memiliki kemampuan yang luar biasa atau kaya akan segala pengetahuan dan keterampilan. Dapat juga terjadi bahwa orang yang biasa saja berpenampilan apa adanya tetapi tingkah laku dan budi pekertinya sangat mulia. Inilah yang disebut dengan bathok bolu isi madu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar